sekitarSULTRA.com - Portal Berita Pilihan untuk Masyarakat Sultra

Mahasiswa Apresiasi Kapolres Konawe Selatan yang menerima Buku Kalosara dari masyarakat adat Konawe Selatan | SEKITAR SULTRA

 

Foto: Didin Alkindi, Jaringan Aktifis Anoa Nusantara/sekitarSULTRA.com.


Unaaha, sekitarSULTRA.com - Salah satu langkah yang di tempuh oleh Kapolres Konawe Selatan (Konsel) AKBP Febry Sam mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Jaringan Aktifis Anoa Nusantara.

Langkah itu berupa pendekatan interdisipliner yang merupakan bagian dari Security Civil Sociaty yang sudah seharusnya di pahami oleh Pihak Kepolisian, jadi hal semacam ini bisa menjadi contoh Interprestasi bagi daerah lain.

Apresiasi dari Jaringan Aktifis Anoa Nusantara yang dikatakan melalui Didin Alkindi, dikarenakan Kapolres Konsel telah bersinergi menerima buku Kalosara tentang adat dan budaya masyarakat setempat. Tindakan itu dilakukan sebagai upaya untuk lebih memahami kondisi sosial, budaya, dan norma yang berlaku di tengah masyarakat tempat ia bertugas.

"Kami para mahasiswa, yang merupakan salah satu kelompok masyarakat yang sering berinteraksi dengan isu-isu sosial dan budaya, memuji langkah yang di lakukan oleh AKBP Febry Sam tersebut sebagai bentuk kepedulian dan inisiatif yang positif dari pihak kepolisian terksusus Kepolisian Konsel," ujar Didin.

Dengan memahami adat istiadat dan budaya lokal, kepolisian Konawe selatan dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam hal mediasi dan penyelesaian konflik yang mungkin timbul di masyarakat.

"Langkah yang dilakukan AKBP Febry Sam adalah soluktif yang kolektif dalam menghadapi momentum Pilkada di seluruh Indonesia termaksud Konawe Selatan," sambung Didin.

Lanjut Didin Alkindi, dengan buku itu bisa menjadi panduan untuk menyelaraskan tupoksi Pihak Kepolisian dengan kondisi sosial masyarakat di wilayah baru yang ditempatinya dalam mengantisipasi Conflic Of Interest dalam wilayah Horisontal Civil Sociaty.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan sensitivitas dalam penanganan kasus-kasus yang melibatkan aspek budaya, serta memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat lokal.

"Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain dalam membangun sinergi yang lebih baik antara aparat penegak hukum dan masyarakat, dengan memanfaatkan pengetahuan lokal sebagai salah satu pendekatan dalam menjaga keamanan dan ketertiban," tutup Didin. (Red)***

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan Sopan dan Bijak !!!

Lebih baru Lebih lama
close
Banner iklan disini