| Foto: Sumarno, Ketua PW KAMMI Sultra/sekitarSULTRA.com |
Kendari, sekitarSULTRA.com - Peristiwa munculnya hewan Anoa yang sering terjadi di lahan tambang di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Dan belum lama ini terjadi lagi di Kabupaten Konawe yang sempat menghebokan masyarakat.
Ini menandakan aktivitas pertambangan di Sultra telah mengalami kerusakan lingkungan yang sangat parah dan tidak bisa dibiarkan terus menerus berdampak pada terggannggunya habitat hewan endemik anoa tersebut.
Atas hal itu, Ketua Pengurus Wilayah (PW) KAMMI (Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Sulawesi Tenggara, Sumarno mendesak Pj Gubernur Sultra mengevaluasi Perusahaan tambang yang tidak memperhatikan aspek lingkungan kaitannya Good Minning Practice menyebabkan kerusakan ekosistem dengan membentuk Tim Evaluasi terhadap perusahaan-perusahaan pertambangan.
"Apalagi ini hewan Anoa, yang menjadi symbol mascot Sulawesi Tenggara yang terancam punah. Kami meminta pak PJ Gubernur menjaga, merawat dan melindungi seluruh kekayan flora dan fauna yang ada di Sultra dengan penuh rasa tanggung jawab dengan mengevaluasi IUP Pertambangan yang melanggar,” ujar Sumarno, Jumat (12/7/2024).
Ketua PW KAMMI Sultra itu berharap jika ditemukan aktivitas yang melanggar aturan yang berlaku agar ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Kami berharap jika ditemukan adanya aktivitas pertambangan yang melanggar aturan yang berlaku agar ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku agar hewan yang dilindungi dapat hidup semestinya," tandas Sumarno. (Red)***

